Mendikbud Di-Bully Netizen Gara-Gara Jadikan Jidat Anak SD Jadi Alas Tanda Tangan

Peristiwa tidak biasa Mendikbud Muhadjir Effendy menjadikan dahi bocah SD sebagai alas tanda tangan sudah hampir seminggu berlalu adem ayem.

Tepatnya ketika dia mengunjungi SD Islam Sabilillah, Malang, Sabtu (3/9). Kunjungan eks Rektor UMM 16 tahun (2000-Februari 2016) itu salah satunya melihat full day school yang diklaim ideal.

Namun, baru Jumat (9/9), foto ”unik” Muhadjir membubuhkan teken di atas jidat seorang siswa menjadi viral di media sosial. Bisa jadi itu serangan lanjutan setelah wacana full day shool digulirkan.

Tanpa keterangan latar belakang atau kronologis dari peristiwa tersebut, foto itu bak menjadi bola liar para netizen. Mayoritas bernada minor alias mencibir pejabat tinggi negara sekelas menteri itu.

Seperti netizen berinisial MA. Dengan pernyataan berbau kritik, MA menulis: ''Perkenalkan... Ini Mendikbud Indonesia, negara keempat terbesar di dunia. Namanya Pak Muhadjir. Yang mana orangnya? Yang MENJADIKAN DAHI ANAK TATAKAN BUAT MENULIS itu lho. Yang keempat dari kiri. Nah, itu Mendikbud Indonesia''.

Komentar pedas juga datang dari SW. ''Intinya apa yg dilakukan Mendikbud itu cermin bangsa yg tdk menghargai anak bangsa, klo bangsanya sendiri saja sdh tdk menghargai anak bangsa apalagi bangsa lain...........''.

Sebagaimana diberitakan radarmalang.co.id (Jawa Pos Grup)pada hari yang sama setelah kejadian itu, ratusan siswa SD Islam Sabilillah terlihat kegirangan. Mereka mendapat kunjungan Muhadjir hari kelima sekolah setiap pekannya.

Sejumlah siswa kelas 6 langsung mencari selembar kertas. Maksudnya untuk meminta tanda tangan Muhadjir. ''Pak Menteri, Pak Menteri, minta tanda tangan,'' ujar salah seorang siswa dengan polos.

Dalam waktu singkat, beberapa siswa lain mengerubungi Muhadjir sembari menodongkan kertas. Selanjutnya, dengan telaten, menteri kelahiran Madiun itu melayani permintaan anak-anak tersebut.

Foto: Jawapos
Bahkan, Muhadjir menjadikan dahi salah seorang siswa sebagai alas membubuhkan tanda tangan di selembar kertas. Anak tersebut tertawa kegirangan. Tak sabar mendapat teken Pak Menteri.

Terlihat, beberapa guru hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tertawa melihat kelakuan anak didiknya mendapat perlakuan dari menteri yang menggantikan Anies Baswedan itu.

Kunjungan Muhadjir ke SD Islam Sabilillah Malang dapat dibilang studi banding wacana full day school yang dia gagas.

''Di sini adalah contoh sekolah full day yang berhasil. Pembentukan karakter dan kepribadian jadi ciri utama,'' puji Muhadjir usai berkeliling sekolah.

Selain itu, dia menyesalkan alasan keterbatasan fasilitas dalam rencana penerapan full day school. ''Fasilitas belum lengkap tidak boleh dipakai alasan. Tidak ada lapangan, anak-anak juga bisa bermain dengan baik,'' terangnya.

*zya/c2/lid/sep/JPG/JawaPos

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama